Minggu, 18 Maret 2018

Anak Tantrum yang Melebihi Batas Normal


jurnalhub-Tantrum pada anak adalah keadaan saat anak mengeluarkan emosi dengan cara mengamuk, marah, menangis kencang, hingga membanting barang-barang. Biasanya, tantrum terjadi saat ia mempunyai dua emosi yang kuat, yaitu kemarahan dan kesedihan yang berlebihan. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi pada anak, bahkan bisa dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan. Menurut Belden, seorang psikolog perkembangan anak, menyebutkan bahwa setiap anak sungguh mungkin mengalami tantrum. Tapi kalau sudah berlebihan
Tantrum pada anak bisa jadi tanda bermasalah pada perkembangan anak.

Berikut tanda jika tantrum sudah melebihi batas :

1. Anak Yang belum bersekolah akan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, perhatikan kalau ia mengalami tantrum sekitar 10 sampai dua puluh kali dalam satu bulan di kediaman, atau lebih dari lima kali amukan sehari yang terjadi selama beberapa hari. Kemungkinan dia beresiko untuk mengalami masalah kejiwaan yang serius .
2. Apabila anak tantrum walau sebentar sudah membuat orang tua pusin, bagaimana jika anak tantrum dalam waktu yang lama misalkan sampai lebih dari 20 menit,  jika anak memang mengalami gangguan mental, maka durasi waktu mengamuknya akan lebih lama dan konstan ketimbang dengan anak normal.
Contohnya, pada anak yang normal, dia akan mengamuk pada 1 jam pertama dan periode tantrum selanjutnya cuma 20-30 detik saja. Akan tapi bila si kecil mempunyai kendala dengan kesehatan mentalnya, maka dia akan mengamuk selama 25 menit dan tak berhenti. Selama 25 menit atau lebih, dan akan sama atau lebih jika ia mengamuk di waktu berikutnya.

3. Saat mengamuk, sering melakukan kontak fisik dengan orang lain
Sudah hal yang lazim dilihat saat si kecil mengalami tantrum hingga menendang atau bahkan memukul orang terdekat mereka. Tantrum pada anak yang tidak normal bisa dinilai dengan melihat perilakunya saat mengamuk.
Kalau sudah sering melakukan kontak fisik seperti memukul, mencubit atau bahkan menendang orang-orang di sekitarnya, maka ini sudah di luar batas wajar. Bahkan pada sejumlah kasus, amarah si kecil diredakan oleh keluarga lebih memilih melindungi diri mereka lantaran kesulitan. Waspada akan perihal ini, karena ini bisa jadi tanda bahwa si tidak besar memiliki gangguan pada dirinya.

4. Marah sampai melukai diri sendiri
Bila si kecil marah dan mengamuk hingga melukai dirinya sendiri, itu tanda bahwa ia mungkin mengalami masalah kesehatan mental tertentu. Saat ia sedang marah, menendang aneka beda di sekitarnya dan cenderung mencakar , menggigit atau bahkan membenturkan kepala ke dinding , maka saat itu si kecil sedang depresi berat.

5. Belum dapat menenangkan diri sendiri
Kebanyakan ketika si kecil tantrum bertujuan karena ingin mendapat perhatian lebih,karena sedang lapar, lelah, atau menginginkan suatu benda tertentu. Ketika meluapkan emosinya  si kecil cenderung tidak mampu untuk menenangkan dirinya sendiri . Karena itu, anda dituntut untuk bisa menenangkan anak agar ia kembali tenang.
Demi tercapainya hal yang mereka inginkan, Namu jangan selalu menuruti setiap kali anak merengek hebat karena akan membuat si kecil bakal selalu bertindak seperti ini terus menerus.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tantrum adalah hal yang normal terjadi dalam perkembangan buah hati Anda. Ada sejumlah langkah-langkah yang bisa Kamu lakukan jika Anda menyadari kategori tantrum yang dialami anak anda telah melalui batas

Pertama, mulailah dari diri Anda dan keluarga.
Cobalah berbicara dengan si kecil baik-baik, namun jika si kecil tidak menunjukan perubahan, jangan menyerah. Anda bisa mencoba dengan mengambil langkah penyampaian yang bisa dicerna dengan mudah oleh si kecil.
Beri juga contoh hal baik yang bisa si kecil lakukan jika sedang dilanda kemarahan atau kesedihan hebat. Biasanya sikap anak akan berubah seiring bertambah usia dan adanya atmosfer dari keluarga yang mendukung perubahan bagi sikap anak.

Berkonsultasi dengan psikolog anak
Selanjutnya jika Anda merasa tidak bisa menangani hal ini , anda dapat mencari orang ketiga , yatiu meminta bantuan psikolog tentang keadaan anak. Keadaan yang sedang terjadi dalam keluarga juga bisa Anda sampaikan untuk membantu psikolog menilai penyebab tantrum yang berbahaya pada si kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar