Minggu, 18 Maret 2018

Mengenal Perbedaan Gejala Multiple Sclerosis Dengan Stroke



kolommedia-Penyakit stroke dan multiple sclerosis (MS) sekilas memiliki beberapa kesamaan. Meski demikian, penyakit in adalah dua hal yang berbeda dan penyebabnya pun berbeda. Mengapa keduanya mempunyai gejala yang nyaris sama? Adakah perbedaannya? Berikut penjelasan mengenai perbedaan gejala multiple sclerosis dengan stroke.

Multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun, tepatnya sistem imun menyerang sumsum tulang belakang dan saraf di otak. Sebab peradangan berlebih, orang yang mengalami masa serangan MS, beberapa bagian sistem sarafnya berhenti bekerja
Penyakit stroke pun sama-sama memengaruhi sistem saraf. Tapi, penyakit ini disebabkan adanya pembekuan darah atau kebocoran pada pembuluh darah sehingga memotong aliran darah ke otak dan membuat bagian otak itu berhenti bekerja.
Lantaran keduanya menimbulkan masalah serupa, penyakit ini terlihat sama, yaitu memengaruhi fungsi sistem saraf dan membahayakan otak.
Menurut WebMD, gejala multiple sclerosis dan stroke yang ditimbulkan bergantung pada bagian mana dari otak mengalami kerusakan. Namun, keduanya bisa menimbulkan gejala yang sama, seperti : Linglung, tak bisa berpikir jernih, dan tidak fokus, Pusing dan perasaan akan pingsan, Sakit kepala, Merasa kedinginan atau lemah pada lengan, wajah, atau tungkai
Terjadi gangguan atau kehilangan kemampuan untuk berbicara
Tidak gampang berjalan dan Gangguan penglihatan.
Namun, bagaimana membedakan dan mendiagnosis kedua penyakit ini ?
Walau susah, penting untuk mengetahui perbedaan antara gejala multiple sclerosis dengan stroke. Karena ini akan memengaruhi pengobatan dan perawatan yang dilakukan. Untuk mengetahui perbedaan penyakit keduanya maka harus dilakukan tes MRI. Seputar gejala yang pasien alami akan ditanyakan dokter juga. Berikut bebrapa hal yang dapat mempermudah dokter untuk menentukan diagnosa, seperti:

Berapa lama gejalanya muncul
Gejala multiple sclerosis cederung mencuat lebih lama, biasanya lebih dari berjam-jam atau berhari-hari. Sementara stroke terjadi dengan cepat atau mendadak; suatu saat Kamu merasa bugar tetapi tiba-tiba gejala muncul.
Gejala multiple sclerosis sering datang dan tambah parah, tetapi bisa juga membaik (pasang surut gejala). Perhatikan gejala yang tidak biasa, agar dapat membantu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.
Kehilangan kemampuan untuk berbicara bisa terjadi pada keduanya. Tapi, ini bukan gejala multiple sclerosis yang umum. Jadi, kemungkinan ini bisa menjadi tanda peringatan untuk penyakit stroke.
Selain itu, ada gejala yang mencuat pada multiple sclerosis dan tak muncul pada stroke. Gejala tersebut meliputi kejang otot dan rasa nyeri. Penyakit multiple sclerosis juga bisa berkembang pada usus dan kandung kemih pasien.
Penyakit stroke biasanya menyerang orang yang usianya di atas 50 tahun, sementara penyakit multiple sclerosis biasanya tidak terjadi pada kisaran usia itu.
Kemudian, bila pasien memiliki riwayat penyakit diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tidak rendah (hipertensi), dan kadar kolesterol tinggi, ini menunjukkan pasien lebih beresiko terkena stroke.

Waktu yang tepat memeriksakan diri ke dokter
Jangan menunggu terlalu lama kalau Anda mengalami gejala stroke ataupun gejala multiple sclerosis Lantaran, stroke merupakan kondisi yang serius dan mesti mendapatkan perawatan medis segera. Ini mampu mencegah kendala jangka panjang dan kematian yang disebabkan oleh stroke.
Sementara untuk multiple sclerosis, mematuhi anjuran dari dokter bisa membantu menjaga dan mengurangi kambuhnya gejala, juga penyakit lain dampak komplikasi. Sebaiknya, selalu cek kesehatan dengan rutin dan menerapkan pola hidup bugar supaya terhindar dari aneka resiko penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar