Senin, 09 Juli 2018

Perang Dagang AS dan China Kian Memanas


channelrakyat  - China memantapkan keputusanya untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Eropa Timur di tengah makin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).  Hal itu dikatakan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang dalam pertemuan puncak "16+1" dengan para pemimpin Eropa Tengah dan Timur di Sofia, Bulgaria,


Dia menegaskan bahwa China akan terus membuka pasar dan menerapkan langkah reformasi yang akan mendorong perekonomiannya yang pada akhirnya akan menyediakan lebih banyak peluang bagi anggota Uni Eropa (UE) maupun negara-negara Eropa Timur. "Ini merupakan lalu lintas dua arah," tegasnya seperti dilansir Reuters, Minggu (8/7/2018).

Membuka diri, tegas Li, merupakan kunci agenda reformasi China sehingga pihaknya memastikan akan lebih terbuka kepada dunia, termasuk memperluas akses pasar bagi investor asing.

Kedatangan Li ke pertemuan puncak "16+1" bertepatan dengan dimulainya perang dagang AS-China di mana kedua negara saling membalas mengenakan tarif atas barang-barang impor dari masing-masing negara dengan nilai hingga USD34 miliar.

Dalam pertemuan tersebut Li meyakinkan Eropa bahwa China menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan. Dia menambahkan, langkah China membuka diri kepada negara-negara Eropa Timur tidak akan menganggu ekonomi Eropa secara keseluruhan.

"Jika Eropa melemah, itu akan menjadi kabar buruk bagi China, bukan sebaliknya," tegas Li. "Karena itu paltform (16+1) ini harus tetap terbuka dan transparan."

Para pejabat dari UE, Bank Dunia, dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan juga diundang dalam pertemuan tersebut. Li menegaskan, organisasi-organisasi itu juga diterima dengan tangan terbuka untuk bersama-sama mendanai proyek di Eropa Tengah maupun Timur.

Dalam pertemuan 16+1 tersebut sebanyak 18 kesepakatan bilateral dan memorandum ditandatangani, meski tak ada kesepakatan besar yang diumumkan. China diketahui menjanjikan miliaran dolar dalam berbagai proyek pembangunan di wilayah Eropa Tengah dan Timur yang menjadi bagian dari strategi China untuk membuka pasar ekspor baru.

Lebih dari 1.000 pebisnis China dan Eropa Tengah maupun Timur ikut hadir dalam pertemuan tersebut, mencari kesepakatan di bidang perdagangan,  teknologi, infrastruktur, agrikultur dan turisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar