Minggu, 27 Mei 2018

Menteri Keuangan Myanmar Mengundurkan Diri Karena Diduga Terlibat Korupsi





suaraid-Myanmar adalah negara yang belakangan ini menjadi sorotan Dunia. Selain karena karena pelanggaran Hak Asasi terhadap etnis muslim rohingnya. Myanmar juga mengalami konflik internal yang membuat negara ini tidak kondusif.

Menteri Keuangan  Myanmar Kyaw Win telah menyatakan pengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu disampaikan oleh Presiden Myanmar Win Myint. Pengunduran diri Kyaw Win terjadi beberapa minggu setelah media lokal pertama kali melaporkan ia sedang diselidiki karena dugaan korupsi.

"Kyaw Win diizinkan untuk mengundurkan diri," kata presiden dalam pernyataan singkat yang diposting di halaman Facebook resmi presiden pada Jumat malam seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (26/5/2018).

Atas pengunduran diri Kyaw Win, dalam pernyataannya.kantor kepresidenan Myanmar tidak memberikan alasan.

Media lokal pada awal bulan ini telah melaporkan bahwa Komisi Anti-Korupsi Myanmar (ACC) telah menggeledah kediaman Kyaw Win, dan minggu ini majalah berita berbahasa Inggris yang berbasis di Yangon, Frontier, mengutip kepala ACC yang mengatakan bahwa penggeledahan itu adalah tahap terakhir dari penyelidikan tuduhan korupsi terhadapnya.
Kyaw Win dan juru bicara pemerintah Myanmar maupun ACC tidak dapat dihubungi oleh media lagi untuk dimintai komentarnya menanggapi permintaan untuk komentar.
Menurut Frontier Juru bicara dari ACC dan kantor presiden sebelumnya menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan penggerebekan itu.

Detail atas dugaan investigasi tidak tersedia tetapi itu akan menjadi pemeriksaan korupsi tingkat tertinggi Myanmar sejak pemimpin de facto Aung San Suu Kyi berkuasa pada tahun 2016.
Pengunduran diri menteri keuangan ini terjadi di tengah meningkatnya frustrasi terhadap manajemen ekonomi Suu Kyi. pejabat keuangan dan energi utama Myanmar diganti tahun lalu untuk mengatasi kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Selain masalah keuangan di negaranya, Suu Kyi juga harus menghadapi kecaman internasional yang meningkat atas operasi militer yang telah mengirim hampir 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.
Kekuasaan militer telah hampir lima dekade membuat Myanmar terperosok dalam kemiskinan dan diganggu oleh korupsi. Pemerintah kuasi-sipil pada 2014 pun membentuk komisi anti-korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar