Minggu, 27 Mei 2018

Rusia Didesak Untuk Bayar Kompensasi Atas Korban Jatuhnya Pesawat MH17





pojokwarta-Atas Tragegi ditembak jatuhnya pesawat MH17 pada tahun 2014.Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan Rusia harus membayar kompensasi kepada keluarga dari ke-38 korban asal Australia yang tewas.

 Penyelidik resmi kini telah yakin jika yang bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap pesawat MH17 adalah rudal dari brigade anti-pesawat 53 Federasi Rusia .
Karena itu, Australia dan Belanda mendesak Rusia secara hukum bertanggung jawab atas penembakan pesawat penumpang itu.  Menlu Julie Bishop mengatakan keluarga korban ingin melihat Rusia dimintai pertanggungjawaban.
"Mereka ingin mendapatkan kata akhir  tetapi mereka juga membutuhkan keadilan dan kami akan mencari penyembuhan atas kekejaman yang disebabkan oleh perilaku ini," kata Julie Bishop.
"Kami menganggap Rusia bertanggung jawab di bawah hukum internasional atas perannya dalam menembak jatuh MH17."
Dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok bahwa Belanda dan Australia telah "mendesak Rusia untuk mengadakan pembicaraan yang bertujuan mencari solusi yang akan membuat keadilan bagi penderitaan luar biasa dan kerusakan yang disebabkan oleh kejatuhan MH17".
Dia mengatakan sejauh ini Rusia telah gagal bekerja sama "sama sekali" dengan penyelidikan kejahatan dalam insiden itu.
Dalam sebuah jumpa pers kepada wartawan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia tidak ikut serta sepenuhnya dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Belanda atas insiden tersebut dan karenanya mereka tidak tidak dapat mempercayai temuan-temuan yang diungkapkan.
Ketika ditanya apakah Kremlin membantah tuduhan keterlibatan Rusia, dia berkata: "Tentu saja."
Peskov mengusahakan untuk menyerahkan pertanyaan tentang kemungkinan kompensasi bagi keluarga korban ke Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dari 298 orang penumpang yang tewas ketika MH17 ditembak jatuh oleh rudal Rusia datas wilayah Ukraina38 orang warga Australia turut menjadi bagian Reruntuhan MH17 tersebut.
Pesawat Boeing 777 milik maskapai Malaysia Airline itu ketika ditembak jatuh pada 17 Juli 2014 sedang dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.  Seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 298 orang di dalamnya tewas.
Peristiwa naas tersebut terjadi hanya berjarak 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Rusia dan penyelidikan terhadap siapa yang melancarkan serangan rudal itu terus berlanjut.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia, membantah dan mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungan apapun dengan tragedi jatuhnya pesawat MH17, lapor kantor berita Interfax kemarin
Identitas seorang tokoh kunci yang diincar oleh tim penyelidik gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda untuk menyelidiki ditembak jatuhnya MH17 telah diungkapkan oleh kelompok jurnalis warga, Bellingcat.
Oleg Vladimirovich Ivannikov , yang oleh Bellingcat diklaim merupakan orang yang harus dicari oleh Tim Investigasi Gabungan (JIt) kasus MH17.
Bellingcat menuduh warga negara Rusia, Oleg Vladimirovich Ivannikov menjadi orang yang dicari oleh Tim Investigasi Gabungan (JIT), tetapi sosok ini hanya dikenal dengan kode nama "Orion" dan "Andrey Ivanovich".
Kelompok ini mengklaim Ivannikov adalah seorang perwira Rusia pada saat MH17 ditembak jatuh dan bekerja menyamar di apa yang disebut Republik Rakyat Lugansk. Bellingcat juga mengatakan ia mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan militer militan Rusia, separatis pro-Rusia dan" tentara swasta " kontingen ... [dan] juga mengawasi pengadaan dan pengiriman senjata melintasi perbatasan Rusia-Ukraina ".
Menurut laporan dari kantor berita TASS, Militer Rusia membantah adanya rudal kompleks ryang pernah melintasi perbatasan antara Rusia dan Ukraina,.
Pemerintah Australia telah menyiapkan untuk mengeluarkan anggaran pada bulan Mei sebesar $ 50 juta, selama empat tahun sebagai dana persiapan untuk membiayai proses penuntutan yang akan menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Hal ini telah di umumkan oleh Pemerintah Australia sendiri.
Penyelidik menunjukan selongsong buk yang digunakan untuk menghantam MH17 dalam konpers mereka Kamis (24/5/2018).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar