Jumat, 20 April 2018

Benarkah Rematik Termasuk Penyakit Keturunan ?






kolomwarta-Rematik dikenal identik sebagai penyakit orang dewasa atau lanjut usia. Namun pada kenyataannya, rematik dapat menyerang anak-anak dan remaja. Tentu saja hal ini membuat Anda khawatir, terlebih bila Anda memiliki rematik dan takut anak Anda akan terkena penyakit yang sama karena faktor keturunan. Apakah rematik termasuk jenis penyakit menuru, berikut penjelasannya.

Tentang penyakit rematik
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit autoimun yang paling sering terjadi di masyarakat, terutama pada orang dewasa. Bukannya zat asing yang bisa mengancam kesehatan, Penyakit ini justru membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang normal.

Penyakit rematik menyerang jaringan yang mengelilingi sendi (jaringan sinovial) dan jaringan ikat, sehingga Anda akan merasakan nyeri di bagian persendian. Bukan hanya itu, hal ini juga dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada bagian tubuh lainnya, termasuk pada mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.
Hingga saat ini penyebab penyakit rematik belum diketahui secara pasti. Sama seperti penyakit autoimun lainnya, ada dugaan bahwa terdapat gen tertentu yang dapat meningkatkan risiko rematik. Sementara itu, ada banyak faktur yang dapat memicu penyakit rematik, di antaranya virus atau bakteri, stres, trauma fisik, hormon tertentu, dan kebiasaan merokok.

Apakah penyakit rematik dapat diturunkan dalam keluarga?
Sekitar 53 sampai 68 persen penyakit  rematik terjadi karena faktor riwayat keluarga. Beberapa ahli menyebutkan hal ini karena ada gen tertentu yang dapat meningkatkan risiko rematik yang menyebabkan kemungkinan menjadi penyakit menurun. Maka, ada kemungkinan bahwa rematik bisa diturunkan dalam garis keluarga.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa orang yang memiliki rematik berisiko tiga kali lebih mungkin untuk terkena rematik biasanya dari generasi pertama. Misalnya saja, bila orangtua Anda memiliki rematik, maka Anda atau saudara kandung Anda berisiko untuk mengembangkan rematik sebagai bawaan dari orangtua Anda.

Hal ini berlaku juga pada orang kembar. Pasalnya, kembar identik tentu memiliki gen yang hampir mirip pada keduanya. Jadi,  ada 15 persen kemungkinan saudara kembar juga berpeluang mengalami rematik bila salah satu saudara kembar identik terkena rematik,. Sementara pada kembar tidak identik, kemungkinan perkembangan rematik ini hanya 4 persen.

Risiko penyakit rematik dipicu oleh gen-gen tertentu
Dilansir dari Healthline, para peneliti telah berhasil menemukan beberapa gen yang dapat meningkatkan risiko rematik. Namun, tidak semua orang yang terkena rematik memiliki gen-gen ini. Begitu juga sebaliknya, tidak semua orang dengan gen ini pasti akan terkena rematik di masa mendatang. Sebab, ada faktor-faktor pemicu lainnya yang ikut berperan terhadap kejadian rematik.
Ada empat gen yang diketahui memiliki keterkaitan dengan penyakit rematik, di antaranya sebagai berikut:
HLA: HLA (human leukocyte antigens) adalah gen yang berperan untuk membedakan antara protein tubuh dengan protein organisme yang menginfeksi tubuh. Gen ini paling signifikan dalam mengembangkan rematik, terutama gen HLA-DRB1. Pasalnya, seseorang yang memiliki gen HLA dalam tubuhnya berisiko lima kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit rematik.
STAT4: STAT4 (signal transducers and activators of transcription 4) adalah gen yang berperan untuk mengatur dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
TRAF1 / C5: TRAF1 / C5 (tumor necrosis factor-receptor associated factor 1/complement component 5) adalah gen yang menyebabkan peradangan kronis pada tubuh. Maka gen ini dapat meningkatkan risiko rematik.
PTPN22: PTPN22 (protein tyrosine phosphatase non-receptor 22) adalah gen yang paling dikaitkan dengan munculnya penyakit rematik dan perkembangan penyakit autoimun lainnya, seperti lupus, diabetes tipe 1, dan sebagainya.
Maka dapat disimpulkan bahwa penyakit rematik bukan penyakit keturunan, hanya saja risiko rematik  bisa meningkat dan menjadi pemicu bila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena rematik.
Tidak semua orang yang memiliki gen pemicu rematik sudah pasti akan mengembangkan penyakit rematik, begitu juga sebaliknya. Pasalnya, penyakit rematik disebabkan oleh kombinasi dua hal, yaitu faktor genetik dan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar